Saturday, November 11, 2017

Mekanoreseptor: Sistem Auditori pada Reptil

Mendeteksi arus air, mempertahankan keseimbangan, dan mendengar suara dapat dilakukan dengan bantuan mekanoreseptor, yaitu sel-sel sensor yang responsive terhadap perubahan-perubahan kecil karena adanya ransangan mekanis. Sebagian besar mekanoreseptor tersusun oleh organ neuromast yang terdiri dari kumpulan sel-sel rambut, sel pendukung, dan serabut saraf sensori. Organ neuromast atau segala macam bentuk modifikasinya adalah komponen utama dari tiga tipe mekanoreseptor, yakni sistem gurat sisi yang mendeteksi arus air, sistem apparatus vestibular yang mendeteksi perubahan keseimbangan, dan sistem auditori yang merespon suara.

Pada sistem auditori, lagena dilibatkan dalam proses pendengaran. Pada lagena, atau koklea pada mamalia, terdapat reseptor sensor suara. Reseptor ini disebut organ korti yang merupakan neuromast terspesialisasi. Organ ini terhubung dengan otak melalui saraf auditori.

Apa yang disebut oleh kebanyakan orang sebagai telinga pada burung dan mamalia sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pinna (sirip). Bentuk pinna yang tidak beraturan membantu membedakan suara yang datang dari arah yang berbeda untuk kemudian disalurkan ke dalam meatus pendengaran eksternal.

Pada kebanyakan reptile, udara menggetarkan tympanum. Hal ini memberikan sinyal atau gerakan kepada extracolumella dan stapes (tulang sanggurdi) yang mengirimkan getaran ke telinga bagian dalam. Area utama yang sensitive terhadap suara pada telinga bagian dalam adalah lagena yang sedikit mengembang. Reseptor utamanya adalah papilla auditori yang distimulasi oleh getaran suara yang dikirimkan ke cairan telinga bagian dalam.

Telinga ular, berbeda dengan kebanyakan reptile lain, tidak memiliki tympanum. Melalui ligament yang pendek, stapes melekat pada ujung tulang kuadrat rahang atas, dan ujung lain yang terhubung dengan fenestro ovalis. Meskipun kebanyakan orang beranggapan bahwa ular tuli, eksperimen menyangkal hal ini. Rekaman aktivitas elektrik dari area otak yang dilalui saraf auditori menunjukkan bahwa telinga bagian dalam ular responsive terhadap seismic dan getaran udara, meskipun jangkauan sensitivitasnya terbatas. 

***

Catatan: Tulisan ini merupakan tugas mata kuliah Anatomi Perbandingan Vertebrata 2017. Tidak diperkenankan dijadikan bahan referensi. Bahan referensi silakan merujuk pada buku acuan.

***

Buku acuan : Vertebrate : Comparative Anatomy, Function, and Evolution by Kenneth V. Kardong